sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Analis Kompak Prediksi BI Rate Tetap 6 Persen Demi Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Banking editor Dinar Fitra Maghiszha
20/11/2024 11:10 WIB
Tiga riset sekuritas membaca potensi Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6 persen.
Analis Kompak Prediksi BI Rate Tetap 6 Persen Demi Stabilitas Nilai Tukar Rupiah. (Foto MNC Media)
Analis Kompak Prediksi BI Rate Tetap 6 Persen Demi Stabilitas Nilai Tukar Rupiah. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Tiga riset sekuritas membaca potensi Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6 persen.

Sebagai catatan, BI akan mengambil keputusan terkait suku bunga pada siang hari ini, Rabu (20/11/2024). Setiap pilihan yang diambil dinilai dapat berdampak terhadap bursa saham.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menilai arus modal keluar dari investor asing masih terjadi, seiring pelemahan nilai tukar Rupiah. Sehingga, hal itu memberi peluang bank sentral untuk tetap menahan bunga acuan.

“BI-Rate berpotensi tetap di level 6 persen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah,” kata Ratih dalam risetnya, Rabu (20/11/2024).

Ratih menilai pasar masih cenderung wait and see melihat peluang yang terjadi, meskipun potensi penurunan masih terbuka.

Serupa, Senior Invesment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menyebut kebutuhan untuk menahan BI Rate 6 persen. Hal itu dilakukan selain untuk menstabilkan nilai tukar, juga merupakan mitigasi dalam menangkis sederet sentimen global, baik dari Amerika Serikat maupun krisis geopolitik Timur Tengah.

“Suku bunga acuan BI kami perkirakan masih tetap di 6 persen, hal itu bertujuan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah, juga sebagai mitigasi BI dalam menghadapi berbagai efek global yang terjadi, misalnya Trump's Cabinet yang mengedepankan hawkish, bahkan America First,” kata Nafan saat dihubungi IDX Channel, Rabu (20/11/2024).

Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS dinilai membawa dampak terhadap market regional, mengingat narasi ‘America First’ membawa reli indeks dolar (DXY) dan imbal hasil US Treasury.

“Ada reli dari US Dolar Index (DX), US Treasury Yield khususnya bertenor 10 tahun, jadi BI pun juga ke depan akan lebih fokus ke makroprudensial dalam rangka untuk memperkuat prostabilitas,” kata dia.

Terpisah, Phintraco Sekuritas juga mempertegas konsensus yang menunjukkan keyakinan bahwa dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI akan menahan BI Rate 6 persen.

“Tapi masih terdapat peluang BI memangkas suku bunga acuan, khususnya jika mempertimbangkan upaya menjaga pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement