"Dengan valuasi masih murah dan konsisten membagikan dividen dengan yield menarik, saham ini cocok untuk investasi jangka menengah dan panjang," kata dia.
PBV merupakan rasio untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Semakin tinggi PBV bisa mencerminkan saham tersebut makin premium atau mahal. Sebaliknya bila semakin rendah, harga saham tersebut masih relatif murah.
TUGU mencatatkan laba bersih Rp 700,85 miliar pada tahun buku 2024. Laba ini ditopang oleh penghimpunan premi bruto yang meningkat 10,73 persen yoy menjadi Rp 8,54 triliun. Adapun pendapatan underwriting naik 13,8 persen yoy menjadi Rp 2,97 triliun.
Pada akhir 2024, total aset tercatat Rp26,35 triliun meningkat 4,82 persen dari setahun sebelumnya. Adapun total ekuitas tercatat Rp10,5 triliun, naik 2,22 persen dari setahun sebelumnya. Risk based capital (RBC) TUGU tercatat 432 persen pada akhir Desember 2024, jauh lebih tinggi dari rata-rata industri di 326 persen.
(kunthi fahmar sandy)