Menurutnya, apabila ada saham TUGU terkoreksi lagi seperti yang terjadi beberapa pekan terakhir, maka hal itu sebuah entry point yang menarik untuk mendapatkan dividen yield yang lebih tinggi.
"Umumnya saham dengan historical dividen besar akan menguat jelang RUPS hingga cum date dividen, sehingga ada masih ada peluang profit pada harga saham di tengah volatilitas bursa saat ini," ujarnya.
Pada tahun lalu TUGU membagikan dividen Rp528,96 miliar atau sebesar 40 persen dari laba 2023. Dividen ini setara dengan yield 12,7 persen. Berikutnya untuk 2022, TUGU membagikan dividen Rp138,86 miliar atau sebesar 40 persen dari laba.
Sementara pada 2021, TUGU membagikan dividen Rp126,59 miliar atau sebesar 40 persen dari laba.
Ryan menambahkan selain dividen yang menarik, TUGU masih menyimpan potensi kenaikan harga saham. Hal ini disebabkan karena rasio price to book value (PBV) TUGU masih di kisaran 0,3x sampai 0,4x.