Adapun penjajakan tersebut berdasarkan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Kementerian BUMN dan BSI. Aksi korporasi lebih awal perlu dilakukan, agar BSI bisa mendapatkan investor baru setelah divestasi saham BRI dan BNI rampung dilakukan.
Rosan memastikan pihaknya membuka diri dan tidak berfokus terhadap investor asal Timur Tengah saja.
"Justru ini arahan dari OJK untuk kita melihat opsi dari strategic investor, dan ini sedang kita kaji," ucapnya.
Targetnya, hanya 20 persen saham yang bisa digenggam investor baru. (NIA)