IDXChannel – Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang resmi kembali menyandang status internasional melakukan penerbangan perdana internasional, Jumat (5/9/2025). Penerbangan perdananya yakni melalui maskapai AirAsia, dengan rute Semarang-Kuala Lumpur (pp).
Penerbangan ini sekaligus menandai kembalinya Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang menyandang status sebagai bandara internasional sejak 25 April 2025.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng Rahmat Dwisaputra mengemukakan, momentum ini sejalan dengan terobosan BI dalam mendukung kelancaran transaksi lintas negara melalui implementasi QRIS cross border.
“Wisatawan asing kini dapat melakukan pembayaran dengan QRIS secara langsung di Indonesia, begitu pula sebaliknya bagi wisatawan Indonesia di luar negeri,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (5/9/2025).
Dia mengemukakan, dengan jargon 'Simple & Secure', QRIS cross border menghadirkan kemudahan bertransaksi tanpa repot menukar mata uang asing.
“Juga sekaligus menjamin keamanan karena terhindar dari risiko uang palsu maupun kehilangan uang tunai,” katanya.
Sistem QRIS cross border ini sudah dikerjasamakan dengan beberapa negara. Di Malaysia bisa bayar pakai DuitNow QR, di Thailand menggunakan Thai QR Payment, dan Singapore pakai SG-QR.
Rahmat melanjutkan, penerapan QRIS cross border memanfaatkan mekanisme Local Currency Settlement (LCS) yang menawarkan kuotasi lebih kompetitif, karena transaksi dilakukan langsung antar dua negara.
Bank Indonesia juga berkomitmen memperluas cakupan QRIS cross border. Saat ini sedang dilakukan uji coba dengan China melalui sandbox di Kantor Pusat BI.
Selanjutnya, penjajakan kerja sama juga akan dilakukan dengan otoritas Arab Saudi, mengingat tingginya mobilitas dan keterikatan ekonomi kedua negara.
“Pada 17 Agustus 2025 lalu, BI bahkan telah meluncurkan kerja sama QRIS cross border dengan Jepang,” ujar Rahmat.
Sebagai informasi, data BI hingga Juni 2025 menunjukkan nilai transaksi QRIS cross border di Malaysia, Singapura, dan Thailand telah mencapai Rp1,66 triliun, dengan porsi terbesar berasal dari transaksi Indonesia–Malaysia senilai Rp1,15 triliun dengan volume 4,31 juta transaksi sejak Mei 2023.
Pada urutan kedua yaitu transaksi Indonesia-Thailand senilai Rp 437,54 miliar dengan volume 994,89 ribu transaksi sejak Agustus 2022.
Selain itu juga terdapat transaksi antara Indonesia-Singapura senilai Rp77,06 miliar dengan volume 238,22 ribu transaksi sejak November 2023.
(Dhera Arizona)