Arief mengungkapkan, sukuk yang diterbitkan Bank BJB Syariah ini terbagi dalam dua seri, yaitu, Seri A sebesar Rp240 miliar, tenor 5 tahun, dengan imbal hasil sebesar 8,70 persen per tahun. Seri B sebesar Rp60 miliar, tenor 7 tahun, dengan imbal hasil sebesar 9,00 persen per tahun.
Adapun rating corporate mendapat peringkat instrumen idAA- sedangkan rating instrumen sukuk subordinasi dengan peringkat idA(sy) dari Pefindo yang memiliki fitur write-down tanpa kompensasi. Instrumen ini menggunakan akad Wakalah bi al-Istitsmar, yang telah dinyatakan sesuai prinsip syariah oleh Tim Ahli Syariah.
Lebih lanjut Arief menyebut, seluruh dana hasil penerbitan akan digunakan sebagai modal pelengkap (Tier 2) untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi pembiayaan syariah.
Fokus penggunaan dana adalah pada sektor pembiayaan berbasis akad Murabahah, baik untuk segmen produktif maupun konsumtif, guna mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
"Ke depan, Bank BJB Syariah akan terus memperkuat fundamental perusahaan, memperluas layanan pembiayaan syariah kepada masyarakat, serta menjaga kinerja yang sehat dan berdaya saing tinggi di tengah dinamika industri perbankan syariah nasional,” ujar dia.
(Dhera Arizona)