“Bicara tentang micro finance dan kita selalu saja mikro itu driver-nya pembiayaan. Oleh karena itu jika kita bisa menyelesaikan masalah-masalah pembiayaan di segmen mikro, maka nanti layanan-layanan keuangan yang lain pasti juga tumbuh,” ujar Supari lebih lanjut.
Bagi BRI sendiri, saat ini bank dengan jaringan terluas di Indonesia tersebut sudah menguasai sekitar 65,3% pangsa pasar penyaluran kredit di segmen usaha mikro. Di sisi lain, dari catatan BRI, Non Performing Loan atau NPL sektor usaha mikro adalah yang terkecil atau hanya 1,23% pada kuartal pertama tahun ini.
Pun demikian jika melihat tren NPL segmen usaha mikro BRI yang selalu di bawah 1,5% dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada 2018 persentasenya hanya 1,01%, tahun berikutnya 1,18% dan pada 2020 hanya 0,83%. (SNP)