Lebih lanjut, dia menyebutkan nasabah korporasi juga bisa melakukan pengecekan rekening melalui kanal cash management system atau langsung mendatangi kantor cabang Bank DKI.
“Dananya aman. Jadi kalau ada berita-berita yang tadi apa istilahnya (serangan siber) itu tidak benar," ujarnya.
Agus menyebut bahwa gangguan sistem murni terjadi masalah bukan karena ada upaya pembobolan atau peretasan data nasabah Bank DKI.
"Jadi gini, saya sekali lagi mohon maaf bahwa ini tidak ada kesengajaan dan tidak ada serangan hacker. Kalau kemudian dibilang keteledoran, Bank DKI selama ini disiplin dalam melakukan pemeliharaan sistem. Tetapi ketika ternyata sistem itu terjadi sesuatu. Nah itu memang hal-hal yang harus menjadi perhatian Bank DKI supaya tidak lagi terjadi seperti ini. Tapi bisa saya pastikan ini murni masalah di sistem, bukan ada kebobolan," kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)