Kepada kelompok tersebut, dirinya mengatakan bahwa Bank Dunia sedang berusaha mendapatkan izin khusus dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (United States Securites and Exchange/SEC) untuk menerbitkan obligasi di pasar modal AS. Langkah ini memiliki tujuan untuk membuka peluang masuknya dana dari investor.
Dia mencatat beberapa bank pembangunan telah memiliki izin penerbitan obligasi di bursa AS, seperti Asian Development Bank, Inter American Development Bank, dan Asia Infrastructure Investment Bank.
Belum ada pernyataan resmi dari SEC menyusul kabar ini. Seperti diketahui, pertemuan para pejabat keuangan kelompok G-20 pada Rabu kemarin menitikberatkan adanya suntikan dana yang ambisius.
Pandemi Covid-19 membuat kesenjangan antara negara ekonomi maju dan berkembang semakin memburuk, serta menghambat upaya mengurangi tingkat kemiskinan selama bertahun-tahun. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan global mencapai 5,7% pada 2021 dan 4,4% pada 2022.
(IND)