sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bank Indonesia Komit Perkuat UMKM Lokal untuk Dorong Ekonomi Sulawesi Utara 

Banking editor Nur Ichsan Yuniarto
26/11/2025 18:52 WIB
Bank Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pelaku UMKM demi memacu pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Joko Supratikto saat mengunjungi UMKM binaan Bank Indonesia di Manado (Nur Ichsan Yuniarto/IDXChannel)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Joko Supratikto saat mengunjungi UMKM binaan Bank Indonesia di Manado (Nur Ichsan Yuniarto/IDXChannel)

Dukungan Bank Indonesia untuk Kemajuan Kopi Sulawesi Utara

Selain wastra, Bank Indonesia juga turut memajukan usaha kopi di Sulawesi Utara. UMKM bernama Elmonts Coffee Tomohon ini didukung penuh oleh Bank Indonesia.

Owner Elmonts Coffee Tomohon, Almontana Stefanus Maesa Paat mengatakan, dia memilih berbisnis kopi sejak pulang merantau dari Jepang. Atas ketekunannya, beberapa tahun kemudian usahanya digandeng oleh Bank Indonesia.

"Itu selepas kita pulang dari negeri seberang, negeri sakura Jepang. Basisnya saya pekerja di Jepang dan tertarik di kopi itu mulai tahun 2015," kata Almontana.

Almontana menambahkan, bergabungnya usaha kopi miliknya menjadi binaan UMKM binaan Bank Indonesia berawal saat ada perekrutan petani unggulan Bank Indonesia beserta Wira Usaha Unggulan Bank Indonesia.

UMKM Binaan Bank Indonesia Elmonts Coffee Tomohon (Nur Ichsan Yuniarto/IDXChannel)

UMKM Binaan Bank Indonesia Elmonts Coffee Tomohon (Nur Ichsan Yuniarto/IDXChannel)

"Kemudian pada 2020 kita mulai pelatihan. Itu kita programnya tiga bulan sekali pertemuan, dan sekali pertemuan itu bisa empat hari, enggak pulang-pulang. Dari situ Bank Indonesia banyak ngelatih," katanya.

Pria yang kerap disapa Monchi ini mengatakan, pelatihan pertama yang paling penting yakni mindset. Di sana dirinya diajarkan bagaimana menjadi seorang Wira Usaha yang Mandiri.

"Saya ikut dua pelatihan. Habis dari pertanian, langsung sambung ke UMKM. Nah, UMKM mindset-nya tentang gimana soal menentukan harga pokok penjualan (HPP) sebagai UMKM," katanya.

"Banyak yang cuma asal punya uang, tapi langsung bikin kafe tanpa harus tahu ini hitungan HPP-nya sebenarnya berapa. Baru margin-nya kita dapet berapa. Kemudian legalisasi usaha, misalnya seperti yang simple-simple NIB-nya seperti apa kita bikin," kata dia.

Dia melanjutkan, setelah mendapat pelatihan HPP, kemudian masuk ke soal marketing. Dirinya mendapatkan pengetahuan Search Engine Optimization (SEO) basic.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7
Advertisement
Advertisement