Untuk nominal penyertaan modalnya sendiri akan dilakukan proses kajian terlebih dahulu termasuk pelaksanaan due diligence sehingga didapatkan harga pelaksanaan yang wajar.
Nantinya apabila proses tersebut telah disetujui OJK, maka BJBR akan menjadi induk usaha Bank Maluku Malut dengan mengedepankan konsep pengendalian bersama dengan Pemprov Maluku.
"Ini dapat mendorong akselerasi peningkatan kinerja bisnis melalui berbagai program sinergi," paparnya.
Adapun perseroan, terang Yuddy, bakal mendorong karakteristik bisnis model, ekosistem dan stakeholders yang serupa, tanpa menghilangkan ciri khas kedaerahan masing-masing BPD.
Proses sinergi ini, terangnya, dapat dilakukan secara paralel dengan proses pelaksanaan KUB tersebut. Hingga 30 Juni 2023, total aset Bank Maluku Malut mencapai Rp9,3 triliun. Ini setingkat di atas Bank Bengkulu yang mencapai Rp8,4 triliun. Sementara nilai aset Bank Sultra sebesar Rp11,8 triliun.