Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menyoroti pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2024 didominasi oleh kredit non-UMKM yang tumbuh hampir 4 kali lebih tinggi dibandingkan kredit UMKM.
“Lebih dari 90 persen pertumbuhan kredit perbankan tahun 2024 berasal dari penyaluran kredit ke non-UMKM. Pun demikian, Bank Sampoerna tetap berkomitmen terhadap UMKM. Kami berterima kasih kepada para mitra, termasuk perusahaan fintech, multifinance, dan koperasi atas komitmen serta sinergi dan kolaborasi dalam memberdayakan UMKM sebagai pilar perekonomian Indonesia melalui pemanfaatan ekosistem digital,” kata Henky.
Fungsi intermediasi Bank Sampoerna berjalan baik, ditunjukkan dengan peningkatan penyaluran kredit yang seimbang dengan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Akumulasi DPK per akhir 2024 mencapai Rp13,3 triliun, meningkat 4,1 persen dibandingkan Rp12,8 triliun per Desember 2023.
Menurut Henky, pertumbuhan kredit dan DPK yang berjalan seimbang mendukung pengelolaan likuiditas yang sehat.
"Kondisi likuiditas per akhir Desember 2024 sebagaimana ditunjukkan dengan rasio pinjaman terhadap DPK (Loan-to-Deposit Ratio/LDR) berada pada tingkat 90,8 persen. Kondisi ini kami pandang cukup ideal dalam menyeimbangkan likuiditas dan efisiensi,” tutur Henky.
(Febrina Ratna Iskana)