Kendati demikian, Rusia kemudian memangkas suku bunganya menjadi 7,5 persen pada tahun ini.
Namun karena anjloknya rubel memicu risiko inflasi akibat ketatnya pasar tenaga kerja, tingginya permintaan konsumen, dan besarnya defisit anggaran, bank sentral terpaksa melakukan siklus pengetatan mulai akhir Juli 2023.
Bank sentral menyesuaikan perkiraan inflasi akhir tahun ini menjadi di kisaran 6persen-7 persen dari sebelumnya 5 persen-6,5 persen. Adapun inflasi tahunan mencapai 5,33 persen pada 11 September 2023, di atas target 4 persen.
Capital Economics menyatakan pihaknya tidak yakin inflasi akan kembali ke target sebesar 4 persen pada 2024. Mereka bahkan memperkirakan kenaikan suku bunga masih akan berlanjut di masa depan.
"Bank sentral Rusia adalah lembaga hawkish yang menganggap serius komitmennya terhadap pemberantasan inflasi," kata Ekonom Senior Pasar Negara Berkembang, Liam Peach.