"Dengan kebijakan fiskal yang akan tetap longgar, perekonomian kemungkinan akan terus mengalami overheating dan tekanan inflasi akan semakin meningkat, akan ada lebih banyak tekanan pada bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter," sambungnya.
Bank sentral telah manaikkan perkiraan suku bunga acuan pada 2023 menjadi 9,6 persen-9,7 persen dari 7,9 persen-8,3 persen. Sementara surplus transaksi berjalan tahun ini tercatat sebesar USD45 miliar, naik dari sebelumnya USD26 miliar.
Di sisi lain, bank sentral mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 1,5 persen-2,5 persen. Kendati demikian, bank sentral memperingatkan bahwa perekonomian telah menyelesaikan fase pemulihannya, namun pasar tenaga kerja yang semakin ketat akan membatasi pertumbuhan lebih lanjut.
(RNA)