sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banyak Sektor Mulai Pulih, Restrukturisasi Kredit BNI (BBNI) Sisa Rp45,8 Triliun

Banking editor Anggie Ariesta
18/04/2023 16:44 WIB
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melihat debitur yang terdampak pandemi terus mengalami pemulihan. 
Banyak Sektor Mulai Pulih, Restrukturisasi Kredit BNI (BBNI) Sisa Rp45,8 Triliun. Foto: MNC Media.
Banyak Sektor Mulai Pulih, Restrukturisasi Kredit BNI (BBNI) Sisa Rp45,8 Triliun. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melihat debitur yang terdampak pandemi terus mengalami pemulihan. Hal ini berdampak positif pada komposisi portofolio restrukturisasi kredit akibat Covid-19 yang hingga akhir kuartal I-2023 tersisa Rp45,8 triliun, atau hanya mencapai 7,3% dari total kredit.

Angka tersebut jauh menurun dari kuartal I tahun lalu yang masih mencapai 12% dari total kredit.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan penurunan ini terutama berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi seperti restoran, hotel, tekstil dan konstruksi, dan mengindikasikan bahwa bisnis debitur kembali pulih.

"Kami tentunya sangat bersyukur bahwa portofolio kredit restrukturisasi terdampak pandemi terus mengalami penurunan. Penurunan tersebut berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi dan mengindikasikan bisnis debitur mulai pulih," ujar Novita dalam Public Expose Kuartal I 2023 BNI, Selasa (18/4/2023).

Adapun dinamika bisnis dan ekonomi serta baru pulihnya perekonomian nasional pasca pandemi membuat BNI harus cermat dalam mengidentifikasi dan mendorong mesin-mesin pertumbuhan bisnis yang telah siap untuk melakukan ekspansi.

Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga dan BNI mampu mengoptimalkan pendapatan dari ekosistem bisnis nasabah sehingga pencapaian laba dapat sustain ke depannya.

Kinerja pertumbuhan kredit pada kuartal I-2023 didorong segmen korporasi swasta yang tumbuh 21,2% YoY menjadi Rp234,0 triliun, diikuti oleh segmen enterprise atau Large Commercial yang meningkat 13,2% YoY menjadi Rp52,2 triliun, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 7,8% YoY menjadi Rp50,1 triliun.

Sementara, segmen konsumer secara keseluruhan tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp113,4 triliun, dengan personal loan dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi mesin pertumbuhan dengan masing-masing meningkat 19,2% YoY menjadi Rp44,5 triliun dan tumbuh 8% YoY menjadi Rp54,5 triliun.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement