"Terpilihnya kembali Presiden Trump di Amerika Serikat dapat membawa perubahan besar dalam landscape geopolitik dan perekonomian dunia," tutur Perry.
Menurutnya, ada lima karakter yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi global pada 2025-2026. Yaitu, slower and divergent growth alias pertumbuhan yang melambat dan tidak merata, reemergence of inflation pressures alias tekanan inflasi, higher US interest rate atau suku bunga AS yang lebih tinggi, menguatnya dolar AS yang mengakibatkan tekanan depresiasi nilai tukar seluruh Dunia, dan invest in Amerika yang saat ini mengubah preferensi para investor global.
"Kelima gejolak global ini berdampak negatif ke berbagai negara, Indonesia tidak terkecuali, perlu kita antisipasi, kita waspadai dengan respons kebijakan yang tepat untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional yang susah payah kita bangun," kata Perry.
Perry menambahkan, ke depan kondisi global terus bergejolak yang mampu memengaruhi kondisi perekonomian nasional. Sehingga diperlukan sinergi untuk melindungi dari dampak gejolak kondisi global.
Di bidang ekonomi, diperlukan stabilitas dan transformasi nasional. Sinergi bauran kebijakan transformasi ekonomi nasional diperlukan, khususnya di lima area penting.