Menurutnya, hal ini membatasi ruang pelonggaran moneter sebelum pengumuman dari bank sentral AS atau Federal Reserve. Jika masalah ini teratasi, maka peluang BI Rate lebih rendah bakal terwujud.
"Kami mempertahankan proyeksi kami bahwa suku bunga BI akan diturunkan sebanyak empat kali (-100 basis poin) menjadi 3,75% pada akhir 2026," ujarnya.
Jika skenario BI Rate turun pada Desember, maka analis menilai tekanan terhadap rupiah diperkirakan mereda dan membuka ruang pelonggaran lebih lanjut.
"Keputusan tersebut, bagaimanapun, akan bergantung pada The Fed yang berpotensi menurunkan suku bunga acuan pada Desember," tutur dia.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengisyaratkan adanya penurunan suku bunga acuan atau BI rate dalam jangka pendek.