Mayoritas bank sentral dunia telah mulai melakukan tahapan riset dan percobaan sesuai dengan karakteristik negaranya masing-masing. Selain itu, dukungan dan masukan industri juga merupakan masukan penting bagi bank sentral dalam merencanakan desain CBDC.
"Berbagai bank sentral berhati-hati dan terus mempelajari kemungkinan dampak dari CBDC tersebut, termasuk Indonesia. Bank Indonesia terus mendalami CBDC dan akhir tahun ini berada pada tahap untuk mengeluarkan white paper pengembangan Digital Rupiah," terang Doni.
Eksplorasi penerbitan CBDC dilakukan berdasarkan enam tujuan yaitu pertama, menyediakan alat pembayaran digital yang risk-free menggunakan central bank money, kedua memitigasi risiko non-sovereign digital currency, ketiga, memperluas efisiensi dan ketahapan sistem pembayaran, termasuk cross border.
"Yang keempat adalah memperluas dan mempercepat inklusi keuangan, kelima menyediakan instrumen kebijakan moneter baru, dan keenam memfasilitasi distribusi fiscal subsidy," ucapnya.