Juli menjelaskan, penguatan ekonomi AS didorong beberapa faktor pendukung. Dari sisi permintaan, penguatan dipicu dari level kelas masyarakat menengah bawah, akibat dukungan stimulus fiskal dari pemerintah yang mendorong konsumsi masyarakat kelas tersebut.
Begitu juga dengan level kelas masyarakat atas juga ada dorongan dari faktor-faktor yang disebut wealth effect, yakni harga saham hingga properti yang dimiliki kelas atas ini terus meningkat, sehingga konsumsi kelas atas menguat.
"Hal itu membuat ekonomi AS masih tumbuh kuat sehingga kita perkirakan pertumbuhan ekonomi AS kan kita revisi ke atas dari beberapa faktor tadi, di sisi lain Eropa ekonominya lemah, ada masalah fiskal konsolidasi di Prancis dan Jerman, dan di China masih ada permasalahan di sektor properti," kata Juli.
(NIA DEVIYANA)