BNI mencatat rasio permodalan yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 21,1 persen, termasuk Tier-1 Capital yang tetap kuat.
Dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 86,9 persen, Liquidity Coverage Ratio (LCR) 167,4 persen, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 142,1 persen.
Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena menjelaskan, hingga akhir September 2025, total penyaluran kredit tumbuh 10,5 persen yoy menjadi Rp812,2 triliun. Pertumbuhan ini terjadi merata di seluruh segmen bisnis, mencerminkan portofolio kredit yang semakin sehat dan berimbang.
“Pertumbuhan kredit BNI kini lebih seimbang di seluruh segmen, baik korporasi, menengah, maupun UMKM. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi pembiayaan kami dalam menjaga kualitas aset sekaligus mendorong pertumbuhan sektor produktif,” ujar Paolo.
Kredit korporasi naik 12,4 persen yoy menjadi Rp450,7 triliun, didorong peningkatan pembiayaan kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi.