IDXChannel - Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar pada Jumat (16/6/2023) meskipun inflasi lebih kuat dari perkiraan.
Dilansir dari Reuters, hal ini menandakan BOJ akan tetap dovish di tengah kebijakan kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral lainnya.
Bank sentral juga mempertahankan pandangannya bahwa inflasi akan melambat akhir tahun ini. BOJ beranji mempertahankan stimulus besar-besaran.
Keputusan BOJ sangat kontras dengan keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menaikkan biaya pinjaman ke level tertinggi 22 tahun pada Kamis dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut.
Pada Rabu, Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan bahwa perjuangannya melawan inflasi belum selesai.
"Meskipun ada kejutan positif terkait pertumbuhan dan inflasi, kami percaya BOJ akan mempertahankan status quo untuk satu tahun atau lebih untuk menilai apakah ekonomi masih dalam jalur untuk mencapai inflasi 2%," kata Shigeto Nagai, kepala Ekonomi Jepang di Oxford Economics.