IDXChannel - Sudah memasuki pertengahan 2023, wacana impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) belum menemukan titik terang. Padahal rencana tersebut sudah diajukan akhir 2022.
Rencana tersebut juga telah mendapatkan perhatian publik yang luas yang menganggap perlu adanya impor krl bekas dari Jepang. Hal tersebut lantaran kondisi penumpang krl sudah semakin berjubel.
Meski banyaknya desakan publik terkait pentingnya impor krl dilakukan, keputusan tersebut tidak kunjung menemukan jalan keluar. Kini keputusan tersebut berada di tangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sementara itu, keputusan yang nantinya akan diambil oleh Luhut Binsar Pandjaitan akan mengacu pada hasil riviuw yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Luhut mengatakan bahwa hasil reviuw BPKP yang diterima olehnya pada Selasa (30/5/2023) belum final. "Belum final, biar aja diselesaikan oleh BPKP, nanti kita ngomong (kalau sudah kelar)," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Sebelumnya, Luhut menegaskan bahwa keputusan impor KRL bekas dari Jepang akan berlandaskan data. Adapun data tersebut merupakan hasil review yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait kebutuhan operasional KRL.
"Jadi semua yang kita lakukan basisnya data, saya ulangi ya, semua keputusan yang kami buat basisnya data," kata Luhut saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Luhut mengatakan bahwa saat ini ia sedang menunggu hasil laporan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) secara detail terkait impor krl tersebut.
Dia mengatakan bahwa jika hasil tersebut dari laporan BPKP menyatakan jadi impor krl bekas dari Jepang atau tidaknya, maka dia akan mengambil keputusan tersebut. "Jadi kalo data mengatakan begitu ya bgeitu," katanya.
Adapun rencana impor krl bekas tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penumpang krl yang semakin meningkat. Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI Asdo Artriviyant menjelaskan bahwa impor 10 krl bekas dari jepang merupakan salah satu opsi paling cepat.