"Hal ini memperkuat pandangan kami bahwa suatu bank perlu senantiasa menjaga keseimbangan likuiditas," katanya saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (16/3/2023).
Profil likuiditas BCA sangat berbeda dengan SVB, di mana BCA memiliki likuiditas yang solid dan berimbang. "Secara keseluruhan, profil aset BCA (termasuk kredit), yaitu sebesar 47% dari aktiva produktif memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun, dan sebanyak 33% jatuh tempo antara 1-5 tahun," ujar dia.
Hal ini menunjukkan kondisi likuiditas BCA yang solid untuk memenuhi liabilitas jangka pendek, serta tidak terkonsentrasi pada aset tertentu. Di sisi pendanaan, konsentrasi sangat rendah, didukung oleh jumlah ritel deposan yang sangat besar.
"BCA akan senantiasa mengkaji perkembangan dari situasi SVB, dan berkoordinasi dengan otoritas dan regulator," pungkas Hera.
(DES)