“Alhamdulillah Indonesia peluang untuk resesi itu hanya 3%. Kita juga bangga Indonesia mampu mengelola ekonominya, mampu mengintegrasikan dan mengonsolidasikan secara baik. Saya kira ekonomi kita cukup solid dan kemudian peluang terjadinya resesi di Indonesia hanya 3%,” ujar Sunarso.
Persentase probabilitas yang minim tersebut ditopang oleh proyeksi makro ekonomi Indonesia yang positif. Di mana pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada 2023 ditaksir berada di kisaran 4,42%-5,04%, walaupun ekonomi dibayangi ketidakpastian.
Dengan tantangan yang disebutkannya dan proyeksi ekonomi Indonesia tersebut, Sunarso menyiapkan empat skenario untuk menghadapi ketidakpastian pada 2023. Skenario tersebut merupakan mitigasi risiko dan strategic response.
Skenario pertama, adalah jika ekonomi pulih tapi inflasinya naik dan kualitas pinjaman memburuk. Maka yang harus dilakukan perbankan adalah mempercepat proses write-offs untuk memperoleh recovery rate yang lebih tinggi. Kemudian mempertahankan coverage ratio yang tinggi.
“Perbankan rata-rata masih menumpuk cadangan untuk mengantisipasi terjadinya kalau terjadi deteriorating di kualitas asetnya. Dan kemudian kita cadangkan cukup memadai supaya bantalannya nanti enggak hard landing. Jadi bantalannya itu mulus untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan,” tutur Suanrso.