IDXChannel – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendorong dan memperkuat perekonomian nasional dengan terus mengoptimalkan potensi ekonomi di kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Salah satunya lewat pemberdayaan ekonomi masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, hal ini menjadi salah satu strategi menciptakan nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat di seluruh penjuru negeri.
Program-program BRI yang dirancang terbukti mengangkat ekonomi masyarakat dan memiliki dampak positif terhadap aspek sosial yang besar.
“Kami sudah memiliki framework Pemberdayaan yang baku, yang sudah menunjukan hasil yang signifikan. Model pemberdayaan BRI tersebut cocok dengan perilaku usaha Mikro dan Ultra Mikro. Kami sudah punya modul dari literasi basic sampai digital,” kata Supari dalam siaran pers Kamis (3/11/2022).
Keberhasilan Program Pemberdayaan BRI di NTT, salah satunya yakni Agen BRI Link Afentinus Janor di Pasar Inpres Batu Cermin Labuan Bajo. Afentius yang merupakan nasabah BRI ini sudah menjadi AgenBRILink sejak tahun 2019.
Awal mula menjadi Agen BRI Link dilatar belakangi karena ia merasa kesulitan terhadap akses layanan keuangan di wilayahnya.
Dia mengakses KUR dari Kantor BRI Unit Labuhan Bajo sebesar Rp10 juta, dan hingga sekarang telah naik kelas dan mendapatkan Pinjaman/Kredit Komersial sebesar Rp650 juta. Pinjaman tersebut digunakan untuk modal membeli barang dagangan dan keperluan menjadi agen.
Adapun jumlah transaksi yang dilakukan bisa lebih dari 1000 transaksi. Saat ini Alfentinus juga telah menjadi Agen Mitra Program Ultra Mikro (UMi) dan telah merekomendasi beberapa calon Nasabah.
“BRI telah membantu saya mengembangkan usaha sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat di Batu Cermin melalui peran saya sebagai Agen BRILink,” ujar Alfentinus.
Agen BRI Link Afentinus juga menyediakan mesin EDC dan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sehingga Masyarakat dapat melakukan pembayaran non tunai. Ke depannya, Ia ingin terus memacu usahanya dengan dukungan BRI melalui pembinaan dari Mantri BRI.
Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Sedangkan target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum.
Penabung baru UMi telah mencapai 6,85 juta, dari target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang tergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121.
BRI pun telah membuktikan keberhasilan Program Ultra Mikro-nya. Hal tersebut tercermin dari Data per akhir Agustus 2022, Jumlah Nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding Umi telah mencapai 23,5 juta Nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai Rp183,9 triliun.
Pencapaian ini selaras dengan salah satu agenda Prioritas dalam Presidensi G20 di Indonesia, yakni inklusi keuangan utamanya terkait teknologi Digital dan Akses pembiayaan bagi UMKM.
(Penulis Hafiz Habibie magang)
(SAN)