Di samping kualitas kredit yang semakin membaik, BRI juga tetap mempersiapkan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44 persen.
"BRI telah mengimplementasikan berbagai langkah mitigasi risiko, mulai dari selective growth, pemantauan kredit secara proaktif, penguatan pencadangan, hingga penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan dengan pendekatan kolaboratif bersama nasabah," kata Sunarso.
Sunarso juga menjelaskan bahwa capaian kinerja positif BRI hingga akhir September 2024 tersebut juga didukung kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, di mana Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 89,18 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai sebesar 26,76 persen.
“Ke depan, BRI akan terus mengelola likuiditas yang prudent untuk memastikan BRI siap menghadapi tantangan ekonomi global maupun domestik. Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, BRI masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh lebih baik,” ujar Sunarso.
(Rahmat Fiansyah)