Dalam kesempatan tersebut, Hery Gunardi juga memperkenalkan profil HE. Prof. Dr. Mohammed Abdel Rahman Al-Duweiny, yang menjabat sebagai Vice Grand Sheikh of University Al Azhar. Dia bertanggung jawab atas urusan agama dan pendidikan di Mesir, mirip dengan peran Menteri Koordinator di Indonesia, dan mewakili Grand Sheikh dalam urusan Universitas Al Azhar dan Sekolah Al Azhar.
"Kami sangat beruntung bisa mendapatkan pandangan dan pengetahuan dari beliau dalam seminar ini," ujar Hery.
Dalam pemaparannya, HE. Prof. Dr. Mohammed Abdel Rahman Al-Duweiny menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam membangun ekosistem Islam yang holistik. Menurutnya standar syariah tidak hanya terbatas pada apa yang halal dan haram dalam Islam saja. Lebih dari itu, Standar ini mencakup pemenuhan persyaratan keamanan pangan dan semua yang berbahaya bagi kesehatan manusia, termasuk dalam proses produksi, penyimpanan, dan distribusi hingga ke konsumen.
“Oleh karena itu, diperlukan adanya sinergi antara standar syariah dan teknis untuk menunjukkan bahwa syariah mencakup segalanya dan sekaligus mengangkat pentingnya standar teknis ilmiah,” ujar Prof. Dr. Al-Duweiny.
Dirinya juga menyampaikan bila industri halal sebagai pasar yang menjanjikan dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai keberlanjutan ekonomi. Apalagi keberlanjutan ekonomi sejalan dengan standar dan industri halal, yaitu untuk mencapai pembangunan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan secara bijaksana yang ada saat ini, tanpa mengurangi hak generasi mendatang dalam Pembangunan.
Artinya, ajaran Islam menghindarkan masyarakat dari banyak masalah, karena nilai-nilai dan etika Islam adalah jaminan nyata untuk membangun Masyarakat yang stabil secara ekonomi, maju dalam peradaban, dan berintegritas moral.
Prof. Dr. Al-Duweiny menyampaikan di tengah kondisi dunia saat ini yang mengalami banyak tantangan ekonomi yang mempengaruhi stabilitas sosial dan kesejahteraan Masyarakat, industry halal dapat memainkan peran penting dalam mengatasi masalah-masalah ini dengan beberapa cara antara lain mendorong investasi berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas produk dengan ketat, apalagi produk-produk yang dihasilkan oleh industri halal memiliki kualitas yang lebih baik, lebih aman, dan lebih sehat bagi konsumen. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas pasar bagi produk halal.
“Selanjutnya adalah meningkatkan keadilan ekonomi, dengan mengikuti prinsip-prinsip syariah, industri halal memastikan bahwa transaksi ekonomi dilakukan secara adil dan transparan, yang akan mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan keadilan sosial. Terakhir adalah mendorong inovasi. Industri halal dapat mendorong inovasi dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan, yang akan membantu menciptakan solusi baru untuk tantangan ekonomi dan sosial,” kata dia.
Seminar Internasional tentang “Collaborative Framework for Holistic Islamic Ecosystem” dihadiri setidaknya 300 peserta dari berbagai latar belakang. Dengan dukungan dan keterlibatan yang luas, BSI optimis seminar ini dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap ekosistem Islam di dunia pendidikan.
(FRI)