Di sisi eksternal, Anggoro menyebutkan bahwa surplus neraca perdagangan dan peningkatan arus investasi asing langsung (FDI) turut memperkuat cadangan devisa nasional. Kondisi tersebut, kata dia, memberikan ruang lebih besar bagi BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah dinamika global yang masih menantang.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kebijakan fiskal yang konsisten dan terarah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menilai berbagai paket stimulus senilai lebih dari Rp100 triliun selama tiga kuartal terakhir menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan sektor riil.
"Selain itu, pengelolaan anggaran negara yang disiplin dan efisien turut menjadi faktor penting dan pemerintah berhasil menyalurkan stimulus tanpa mengorbankan stabilitas fiskal," kata Anggoro.