Pertumbuhan kredit BTN hingga semester I-2025 menghasilkan pendapatan bunga kredit (interest
income) yang naik 23,5 persen yoy menjadi Rp18,50 triliun hingga Juni 2025, melampaui pertumbuhan biaya bunga yang sebesar 2,3 persen yoy berkat upaya BTN mengatur ulang struktur pendanaannya.
"Hasilnya, BTN mampu membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp9,34 triliun atau naik 55,1 persen yoy hingga semester I-2025. Sedangkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat naik 139 basis poin (bps) menjadi 4,4 persen per akhir Juni 2025," ujarnya.
Adapun laba bersih sebesar Rp1,7 triliun pada akhir semester I-2025, bertumbuh double digit sebesar 13,6 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun.
Di sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK), BTN mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,2 persen yoy menjadi Rp406,38 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp365,38 triliun. Nixon menjelaskan, pertumbuhan DPK BTN sejalan dengan upaya perseroan untuk terus memperkuat mesin pendanaan, terutama dana murah (Current Accout Saving Account/CASA) yang berasal dari segmen ritel dan institusi.