Diamenyebut pengalaman serupa sering terjadi di Indonesia, di mana ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab mendaftarkan nama atau merek lebih dulu. Oleh karena itu, BTN memilih untuk menunda pengumuman hingga seluruh aspek legal benar-benar aman.
"Di Indonesia kan suka ada jahil-jahilnya juga kadang-kadang, ada yang jahil. Mudah-mudahan nanti sabar ya. Nanti kita pasti umumin kalau udah kita urus semuanya, termasuk property rights-nya," kata Nixon.
Rebranding dengan nama baru menjadi bagian dari strategi spin-off Unit Usaha Syariah menjadi bank umum syariah mandiri pasca akuisisi terhadap Bank Victoria Syariah senilai Rp1,5 triliun.
Adapun prosesnya ditargetkan rampung pada Oktober hingga November 2025.
(NIA DEVIYANA)