Perkaranya beragam mulai pandemi Covid-19, geopolitik negara Barat dan Timur akibat perang Rusia-Ukraina, lalu runtuhnya Credit Suisse dan Deutsche Bank.
"Tentu kalau kita lihat situasi global saat ini belum dalam keadaan baik-baik saja. Baru saja kita lewat covid, tapi sekarang adanya perang isu supply chain terjadi. Baru ini selesai, sekarang belum tentu terjadi, tapi kalau kita lihat di beberapa negara sudah mulai kegoncangan di perbankannya mereka," ucap dia.
Erick memandang dinamika global perlu dimaknai secara cerdas dan tepat, khususnya cara Indonesia menyikapi persoalan tersebut.
"Kita harus maknai juga apa artinya globalisasi itu sendiri dan di mana Indonesia berada, di mana BUMN berada, terlepas dari perencanaan besar kita," ujar dia.
(YNA)