Kupedes
Hanya saja, seiring berjalannya waktu, Sopian mulai kesulitan dalam hal permodalan. Hal tersebut lantaran bahan baku aluminium yang dibutuhkannya, hanya bisa dibeli dalam jumlah grosir, yaitu minimum 500 batang per sekali pembelian, dengan ukuran sepanjang lima meter per batang.
Karenanya, meski sempat berjalan selama hampir dua tahun sejak 2020, pada akhirnya Sopian merasakan bisnisnya kurang bisa berkembang, lantaran pasokan bahan baku yang serba terbatas.
"Akhirnya di 2022, saya beranikan pinjam ke BRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk) Rp200 juta. Langsung di-ACC karena bisnis kan sudah jalan. Terus produksi saya juga sesuai permintaan, jadi nggak ada risiko nggak laku," ungkap pria bernama lengkap R Sopian Tajudin Putra, ini.
Pinjaman sebesar Rp200 juta tersebut, dikatakan Sopian, didapat melalui program Kredit Usaha Pedesaan (Kupedes) BRI. Sopian pun semringah karena proses pengajuan pinjaman dirasakannya sangat mudah dan cepat, yaitu hanya membutuhkan waktu setengah hari saja.
Dengan kendala permodalan yang telah teratasi, kinerja produksi Sopian pun kembali lancar. Dalam setiap produksinya, Sopian menghasilkan tiga jenis produk jemuran sesuai pesanan.