"Jadi bagi sebagian mereka (pelaku UMKM), KUR kadang kurang besar (plafon pinjamannya), karena modal yang dibutuhkan lebih dari itu. Sehingga, mereka tidak masalah pakai Kupedes, meski secara bunga sedikit lebih tinggi, karena tidak ada subsidi dari pemerintah," tutur Supari.
Klaim Supari tersebut, terkonfirmasi, di antaranya oleh data penyaluran kredit BRI hingga September 2023 lalu. Dalam sembilan bulan pertama tahun lalu, BRI mampu merealisasikan pengucuran total kredit mikro sebesar Rp479,9 triliun.
Dari total nominal sebesar itu, sebesar 60,1 persen di antaranya terkontribusikan dari produk Kupedes, yaitu dengan nilai realisasi pengucuran mencapai Rp201,4 triliun. Nilai tersebut juga terhitung tumbuh hingga 57,5 persen bila dibandingkan dengan realisasi pengucuran Kupedes pada periode sama tahun sebelumnya.
"Jadi secara total bisnis mikro BRI, porsi Kupedes juga terus menguat, menggeser porsi KUR yang selama ini mendominasi. Dari semula hanya 29,56 persen, kontribusi Kupedes (terhadap total bisnis mikro BRI) kini sudah mencapai 41,96 persen," tegas Supari. (TSA)