Tak hilang akal, Sopian coba mengakalinya dengan memproduksi produk hiasan sejenis, namun berbahan dasar gypsum, yang menurutnya masih bisa diproduksi secara manual, dengan harga bahan baku yang tentu lebih murah.
Alhasil, dengan belajar proses produksi secara otodidak via youtube, Sopian dalam setahun terakhir ini sudah bisa memproduksi dan menjual produk hiasan dinding gypsum dengan rata-rata sekitar 20-an meter persegi per bulannya. Dengan harga jual sebesar Rp150 ribu per meter persegi, maka pendapatan Sopian dari bisnis gypsum ini baru sekitar Rp3 juta-an per bulan.
"Ya memang (pemasukan dari gypsum) belum banyak. Baru coba-coba. Yang penting kita mah, apa saja dicoba. Ada yang bisa digarap, hayuk digarap. Selama itu menguntungkan, kenapa nggak," tegas Sopian.
Terus Berkembang
Kisah perjuangan Sopian untuk bangkit dari mantan korban PHK COVID-19 menjadi pengusaha sukses semakin memperpanjang catatan keberhasilan Bank BRI dalam mendukung para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan bisnisnya.
Tak hanya melalui fasilitas pinjaman bersubsidi lewat program KUR, sumbangsih BRI dalam mendukung geliat sektor mikro juga dilakukan melalui pembiayaan komersial lewat produk Kredit Usaha Pedesaan (Kupedes).