Rasio profitabilitas bank pun membaik yang tercatat dari rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) BNGA naik 267 bps menjadi 15,45%. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank naik 45 bps menjadi 2,62%.
Dari sisi intermediasi, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit termasuk menggabungkan lini syariah mencapai Rp205,07 triliun pada semester I 2023, naik 8,11% yoy. Aset bank pun naik 6,01% yoy menjadi Rp329,68 triliun.
Penyaluran kredit oleh CIMB Niaga tercatat tumbuh di semua segmen. Tercatat pembiayaan konsumer tumbuh 8% menjadi Rp69,3 triliun, selanjutnya lini pembiayaan korporat tumbuh 8,9% menjadi Rp136,7 triliun, serta pembiayaan syariah saja tumbuh 25,3% menjadi Rp53 triliun.
Seiring dengan tumbuhnya kredit, BNGA mencatatkan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross BNGA susut dari 3,53% pada Juni 2022 menjadi 2,53% pada Juni 2023. Sementara NPL nett susut dari 0,98% per Juni 2022 menjadi 0,75% per Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, BNGA telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp235,78 triliun pada semester I 2023, naik 1,55% yoy.
Akan tetapi dana murah atau current account savings accounts (CASA) BNGA susut dari Rp152,65 triliun per Juni 2022 menjadi Rp151,6 triliun per Juni 2023.
CIMB Niaga juga mengalami lonjakan kinerja pada layanan digital yang tumbuh 92% untuk volume transaksi menggunakan Octo Mobile.
(DES)