China menghadapi kelesuan yang terus berlanjut di sektor real estat, tingkat utang yang tinggi, dan pertumbuhan yang tetap lamban.
David Qu, seorang ekonom yang meliput soal China untuk Bloomberg Economics, dalam sebuah kesempatan di televisi Bloomberg mengatakan penurunan suku bunga yang kecil merupakan upaya untuk mempertahankan apa yang disebutnya sebagai sebuah "keseimbangan antara menstabilkan pasar perumahan dan menghindari stimulasi gelembung lain di pasar perumahan.
" Dalam sebuah analisis yang dirilis pada minggu lalu setelah Peoples Bank of China mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga akan terjadi, Logan Wright dan Allen Feng dari Grup Rhodium menulis, "Penurunan suku bunga hipotek tidak akan berdampak banyak pada penjualan properti, tetapi bisa membantu mengurangi beban pembayaran KPR untuk rumah tangga China.
Hal ini lebih kepada upaya mendongkrak konsumsi rumah tangga, sehingga rumah tangga bisa terbebas dan beralih dari pembayaran hutang untuk tujuan lain."
Kekhawatiran akan perekonomian China telah menanjak dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi tersebut merupakan fakta yang mulai diakui oleh para pemimpin senior di Beijing.