Hal ini, menurut Shinta, hanya dapat diatasi dengan upaya bersama dari pemerintah serta lembaga keuangan. Perbankan disebut Shinta memiliki peran vital dalam memperluas bantuan keuangan melalui berbagai skema pinjaman yang disesuaikan serta menggunakan teknologi terkini.
"Dalam hal ini, BNI sebagai agen pembangunan pemerintah, telah banyak berperan dalam memastikan peningkatan rasio kredit UMKM hingga 30 persen, seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Joko Widodo," ungkap Shinta.
Sementara Direktur utama BNI, Royke Tumilaar, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa di sepanjang tahun ini, beberapa langkah nyata telah dilakukan BNI demi mendorong UMKM Go Global. Salah satu diantaranya adalah dengan menggandeng TradeBeyond Limited, yaitu platform e-commerce terbesar di Hong Kong.
"Kerja sama ini ditujukan untuk mencarikan ruang bagi UMKM lokal agar mendapat perhatian secara langsung masyarakat di Hong Kong serta beberapa negara pengguna aplikasi tersebut," ujar Royke.
Selain itu, menurut Royke, BNI juga telah menggandeng International Chamber of Commerce (ICC) atau Kamar Dagang Internasional Indonesia dalam rangka penguatan kapasitas dan jaringan pemasaran UMKM Go Global. BNI menjadi preferred bank untuk mengoptimalkan seluruh kantor cabang luar negeri yang cakupannya hampir di seluruh dunia.