Kemudian di kuartal selanjutnya imbuh Suahasil, ekonomi terus mencatat perbaikan hingga berhasil keluar dari resesi di kuartal II-2021 dengan pertumbuhan 7,07 persen. Hal ini menurutnya merupakan salah satu hasil dari dorongan fiskal yang dilakukan sejak awal 2021, di mana kebijakan fiskal telah mampu mendorong sumber pertumbuhan lain, seperti konsumsi rumah tangga yang memang memiliki porsi besar dalam perekonomian.
"Pada kuartal II 2021, seluruh komponen pertumbuhan telah mencatatkan tren positif. Ini adalah hakikat pemulihan, tidak hanya mengandalkan pemerintah tapi pengusaha dan masyarakat," ujar Suahasil.
Momentum pemulihan ekonomi ini juga disambut baik oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Ketua Himbara sekaligus Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI Sunarso mengungkapkan bahwa keberhasilan ini adalah berkat sinergi dari seluruh pihak yang terlibat.
“Pertumbuhan GDP growth 7,07 persen year on year ini merupakan keberhasilan kolaborasi dan orkestrasi kebijakan yang sangat baik, terutama yang awalnya kita rasakan bahwa pasarnya terdampak oleh pandemi dan tidak berjalan normal sehingga kita harapkan pemerintah turun tangan melalui berbagai kebijakan dan stimulus," kata Sunarso.
Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional, BRI sendiri akan terus menyalurkan kredit, serta menyalurkan berbagai bantuan sosial dan berbagai stimulus dari pemerintah. “Dalam penyaluran stimulus Himbara memiliki peran yang sangat besar. Komponen keberhasilan stimulus diantaranya yakni anggaran, data, sistem dan komunikasi kepada publik,” tuturnya.