sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Empat Strategi Bank Maspion (BMAS) Capai Target Akhir Tahun

Banking editor Lukman Hakim
16/09/2022 10:14 WIB
Bank Maspion optimistis target tahun ini akan tercapai seiring semakin baiknya semua sektor ekonomi.
Empat Strategi Bank Maspion (BMAS) Capai Target Akhir Tahun (FOTO: MNC Media)
Empat Strategi Bank Maspion (BMAS) Capai Target Akhir Tahun (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Maspion Indonesia Tbk atau Bank Maspion (BMAS) optimistis target tahun ini akan tercapai seiring semakin baiknya semua sektor ekonomi. Sehingga kebutuhan dana kredit dari perbankan juga meningkat. 

Plt Direktur Utama sekaligus Direktur Marketing Bank Maspion mengatakan, pihaknya telah empat  strategi guna pencapaian di tahun 2022 ini. Pertama, pihaknya akan tetap fokus pada community business model untuk meningkatkan member of accounts. Kedua, melanjutkan program tabungan Dasyatt yang telah dilaksanakan sejak 2019.

Ketiga, merealisasikan Quick Response Indonesia Standard (QRIS), digital onboarding, cardless cash withdrawal, penambahan fitur-fitur transaksi di MEB (Maspion Elektronik Banking). "Keempat, pengembangan jaringan kantor, yang difokuskan untuk mengakomodasi kebutuhan transaksi nasabah," kata Endah, Jumat (16/9/2022).

Untuk program tabungan Dasyatt, tercatat di tahun 2021 lalu, telah mengalami peningkatan jumlah rekening dan gerai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Yaitu mencapai 602 rekening dan 590 gerai UMKM. "Angka itu naik 47,55 persen untuk jumlah rekening dan 61,20 persen untuk gerai UMKM dibandingkan dengan tahun 2021," terang Endah. 

Melalui sejumlah strategi tersebut, Endah berani memasang target pertumbuhan yang signifikan tahun ini. Misalnya, untuk aset perseroan, BMAS mematok pertumbuhan 27,33 persen menjadi Rp18,1 triliun. Jumlah tersebut naik signifikan dari tahun 2021 dimana asetnya sebesar Rp14,234 triliun. Sedangkan untuk penyaluran kredit, diharapkan tumbuh 27,69 persen dengan nilai Rp10,5 trilliun. "Tahun 2021 lalu, penyaluran kredit BMAS sebesar Rp8,2 triliun naik 19,1 persen year on year (yoy) dari tahun 2020 yang sebesar Rp6,9 triliun," ujarnya.

Dia menambahkan, realisasi penyaluran kredit masih fokus pada pembiayaan sektor produktif. Kontribusi portofolio kredit modal kerja masih yang tertinggi yakni 73,58 persen. Disusul kredit investasi 24,41 persen dan kredit konsumsi 2,01 persen. "Sementara untuk pengumpulan dana pihak ketiga (DPK), tahun ini pertumbuhannya bisa mencapai 16,8 persen dengan nilai Rp14 triliun," imbuhnya. 

Sementara itu, Komisaris Utama Independen Bank Maspion Pujiono Santoso menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat kerjasama dengan vendor maupun merchant. Sebab, trend transaksi digital terus meningkat signifikan. Dan tahun ini transaksi digital diperkirakan akan tumbuh 100 persen dari tahun lalu. "Fitur-fitur terus kami sempurnakan dan bekerjasama dengan vendor menuju lifestyle digital akan diperbanyak," pungkasnya. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement