Sebagai upaya untuk meningkatkan porsi CASA, perusahaan baru-baru ini meluncurkan aplikasi wondr by BNI.
"Menurut kami, strategi ini cukup efektif untuk diterapkan di era suku bunga tinggi. Kami melihat perlunya peningkatan porsi CASA untuk menjaga agar NIM tetap stabil di kisaran target manajemen, yaitu 4,1 sampai 4,5 persen," ujar Victoria.
Selain itu, kontribusi CASA yang meningkat di tengah likuiditas yang ketat akan sangat membantu BBNI dalam menyalurkan pinjaman secara lebih agresif. Peluncuran superapps baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, baik dalam pemasaran ritel maupun di cabang.
Namun, perlu dicermati bahwa proses migrasi mobile banking dari yang lama ke yang baru biasanya memakan waktu, sehingga time lag menjadi pertimbangan.
"Selain itu, persaingan di sektor digital banking cukup tinggi, sehingga harus ada 'value' yang membedakan aplikasi digital BNI dari aplikasi lainnya," ujar Victoria.
(taufan sukma)