"Di tempat saya, di Yogya, disebutnya batik jumputan. di Solo, di Palembang, juga sama. Kalau di Banjarmasin disebutnya sasirangan. Nah di sini, saya sengaja kasih nama batik ciwitan, karena bikinnya kan diciwit (dicubit) gitu," tandas Eka.
Sejak berganti metode, ibu-ibu rumah tangga hasil binaan Eka terbukti semakin mudah dalam mengerjakan proses produksi batik sesuai pesanan.
Dalam kikerjanya, Eka menerapkan sistem plasma, di mana tidak ada relasi bos dan bawahan, pemilik bisnis dan karyawan atau semacamnya, melainkan Eka akan memberikan tugas pengerjaan per pesanan yang datang.
"Jadi saya bikin desainnya, mereka lalu kerjakan di rumah. Hasilnya disetor balik ke sini. Tarif kerja per lembar kain, yang custom sesuai effort pengerjaan. Misal kainnya bagus, seperti sutra gitu, lalu desainnya rumit, kan pekerjaannya sulit, sehingga harga per kain juga saya hitung lebih mahal," jelas Eka.
Ratusan
Namun, sebagai gambaran, harga jasa yang dibayarkan Eka untuk tiap lembar kain batik adalah sekitar Rp10 ribu hingga Rp100 ribu per lembar, bila memang pengerjaannya dirasa cukup sulit dan membutuhkan kehati-hatian dan konsentrasi lebih.