Indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen itu menunjukkan, dari setiap 100 jiwa penduduk hanya ada sekitar 38 orang yang memiliki pemahaman tentang lembaga keuangan dan produk jasa keuangan dengan baik. Dengan demikian terdapat 62 jiwa penduduk lainnya yang belum memiliki literasi keuangan.
"Kami optimistis, Indonesia akan menjadi salah satu pemain keuangan digital terkemuka di asia tenggara, sehingga seluruh stake holder terkait bisa terus bekerja sama mewujudkan hal tersebut," papar Didin.
Terlebih lagi dengan semakin cepat kemajuan teknologi keuangan di era digital seperti saat ini, masyarakat perlu diedukasi untuk menggunakan jasa keuangan dengan optimal, serta supaya masyarakat tidak menjadi korban penipuan karena kurangnya pemahaman. (TSA)