Karena permasalahan itu, Dewan Gubernur BI menganggap perlunya dalam jangka pendek ini untuk terus mempertahankan suku bunga acuan demi menjaga stabilitas nilai tukar ke depan. Sebab, jika melihat fundamental ekonomi domestik, seharusnya kurs rupiah menguat.
"Karena meningkatnya tekanan geopolitik di Timur Tengah dan kemudian dampaknya terhadap arus portofolio asing dan tekanan nilai tukar, maka pada rapat dewan gubernur Oktober kami memutuskan mempertahankan tetap 6 persen," kata Perry.
(NIA DEVIYANA)