Mahendra menerangkan penyesuaian harga BBM bersubsidi merupakan respons pemerintah dalam menghadapi kondisi defisit anggaran maupun fiskal yang berisiko karena adanya kenaikan harga minyak dunia dalam beberapa waktu ke belakang.
"Saat kondisi ketidakpastian global berlanjut, maka apabila tidak direspons dengan sesuai akan menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap kondisi ekonomi, maupun pengelolaan fiskal yang berkelanjutan," jelasnya.
Mahendra menilai keputusan menaikkan harga BBM turut memberikan kejelasan posisi pemerintah untuk tetap menjalankan kebijakan fiskal yang berkelanjutan. Hal itu yang dapat memberikan sinyal kuat untuk langkah selanjutnya dalam menghadapi ketidakpastian harga minyak global. (NIA)