Seiring dengan pesatnya teknologi informasi, interaksi nasabah dengan BCA secara digital juga meningkat. Hal ini diikuti oleh risiko kejahatan teknologi, sehingga BCA terus meningkatkan sistem keamanan TI.
Pengembangan sistem keamanan TI BCA dilakukan dengan tujuan untuk melindungi keamanan data dan memastikan sistem TI dapat selalu siap melayani transaksi nasabah, termasuk menangkal dan mengantisipasi cyber-crime serta potensi fraud.
BCA menerapkan strategi pengamanan mulai dari pengamanan jaringan, aplikasi, sistem komputer dan data. Semua pengamanan yang telah dilakukan bertujuan mengamankan data dengan konsep Data Loss Prevention (DLP).
"Untuk memastikan keamanan transaksi, BCA menerapkan pengamanan tambahan berupa two factor authentication untuk memastikan akses aplikasi dilakukan oleh orang yang tepat," kata dia.
Untuk menghindari kejahatan perbankan, BCA terus mengedukasi nasabah untuk menjaga data pribadi, seperti tidak memberikan PIN, OTP, ataupun informasi rahasia dan pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan.