Dicontohkannya juga, mesin Electronic Data Capture (EDC) yang rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi juga menjadi bentuk lain sampah yang dapat mengganggu penerapan prinsip ESG. Dalam setahun perseroan bisa mengumpulkan lebih dari satu ton sampah mesin EDC.
"Di situ lah perlu ada effort khusus bagaimana me-recycle mesin ini sehingga bisa zero waste. Chip-nya aja bisa diekspor, belum bicara kartu plastik. Kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, kan ada yang tidak bisa dipakai lagi. Itu kami kumpulkan dari cabang. Jadi ini saya pikir environment itu tidak hanya bicara financing, tapi juga bagaimana bank beroperasi mendukung ramah lingkungan, itu juga suatu kontribusi," ungkap Vera.
BCA saat ini juga memiliki 71 gedung yang mengadopsi fitur bangunan ramah lingkungan. Selain itu, sebanyak 23.056 karyawan atau 100 persen telah menyelesaikan pelatihan pembiayaan berkelanjutan.
"Sampai saat ini sudah 100 persen seluruh karyawan itu mengikuti sosialisasi upgrade mengenai ESG yang kami lakukan secara digital. Memang ada tantangan bagaimana membuat training terkait ESG ini menjadi suatu hal yang menarik, tidak bosan, itu butuh effort tersendiri. Nah sampai sejauh ini sudah seluruh karyawan kita lakukan dan ini jadi program rutin," tegas Vera. (TSA)