"Ada tengkulak yang rutin datang dari mana-mana. Dari Tangerang, Bekasi, Depok, cari ikan buat dijual di pasar. Minimal sekuintal sekali beli. Tapi kalau harga lagi bagus, lagi mahal gitu, belinya cuma 50-60 kg sekali beli, karena takut pas ntar dijual, harga sudah turun," papar Deden.
Cari Lahan
Ke depan, guna mengembangkan bisnis budidaya ikannya ini, Deden mengaku membutuhkan penambahan lahan untuk memperbanyak kolam, sehingga dapat menampung bibit dan juga ikan besar dalam jumlah yang lebih banyak.
Namun, untuk merealisasikan rencana pengembangan tersebut, Deden mengaku masih pikir-pikir, lantaran untuk membeli lahan tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Tak hanya itu, dengan volume budidaya yang diperbesar, maka kebutuhan pakan juga bakal semakin banyak. Untuk satu kolam saja, dikatakan Deden, dibutuhkan pasokan pakan minimal satu bal, dengan harga sekitar Rp300-an ribu untuk jenis pakan apung, dan Rp500-an ribu untuk jenis pakan yang tenggelam.
"Makanya saya bilang tadi, risiko bisnis pembesaran itu ada di pengeluaran pakan yang besar. Kalau stok ikan yang besar lagi banyak, saya biasa pakai pakan yang apung saja agar mengirit," urai Deden.