sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jaga Kualitas Pembiayaan, BRI Finance Proyeksi NPF di Bawah 2 Persen

Banking editor Anggie Ariesta
08/08/2023 14:55 WIB
BRI Finance optimistis dapat mempertahankan kinerja yang positif serta menjaga kualitas pembiayaan dengan target NPF di bawah 2%.
Jaga Kualitas Pembiayaan, BRI Finance Proyeksi NPF di Bawah 2 Persen. (Foto: MNC Media)
Jaga Kualitas Pembiayaan, BRI Finance Proyeksi NPF di Bawah 2 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) optimistis dapat mempertahankan kinerja yang positif serta menjaga kualitas pembiayaan. Perseroan pun memproyeksi non performing financing (NPF) di bawah 2% di tengah risiko industri yang meningkat pada semester II/2023.

Pelaksana Tugas Direktur Manajemen Risiko BRI Finance, Ari Prayuwana mengatakan, perseroan tetap optimis piutang pembiayaan tetap tumbuh dengan baik pada semester II/2023. Kendati industri pembiayaan diperkirakan menghadapi sejumlah tantangan ke depannya.

“Kami tetap optimistis piutang pembiayaan tetap tumbuh dengan baik pada semester II/2023. Tantangan-tantangan bisa saja terjadi, namun di sisi lain asosiasi seperti Gaikindo optimistis penjualan mobil pada tahun 2023 akan tetap berada dalam tren yang positif. Itu menjadi sinyal positif bagi kami,” kata Ari dalam keterangan resmi, Selasa (8/8/2023).

"Kami juga terus melakukan ekspansi pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana, yang diharapkan mampu tetap menjaga pertumbuhan piutang dan profitabilitas perusahaan," imbuhnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan industri pembiayaan semester II 2023 tidak setinggi semester I/2023. Hal ini disebabkan kemungkinan adanya perubahan profil risiko nasabah setelah pandemi berakhir. 

Pada saat pandemi, nasabah layak dibiayai karena sebagian persentase pendapatan dapat ditabung atas pengurangan biaya transportasi bagi pekerja/profesional.

Seiring kembalinya mobilitas masyarakat menjadi normal, OJK memperkirakan situasi ini dapat memengaruhi delinquency rate nasabah yang memiliki fixed income seperti pekerja atau profesional tersebut. Dampaknya NPF diprediksi bergerak sedikit naik, tapi masih disimpulkan bahwa risiko pembiayaan masih cukup terkendali.

Tantangan lainnya seperti yang diperkirakan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), yakni Indonesia memasuki tahun politik dan diperkirakan menahan laju investasi, sehingga banyak investor cenderung wait and see dalam mengalokasikan dana.

Ari menegaskan, potensi risiko dari kondisi eksternal tersebut tentu dapat mempengaruhi NPF pembiayaan. Kendati demikian, BRI Finance senantiasa konsisten mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF perseroan saat ini masih cukup terkendali. NPF BRI Finance posisi akhir Juni 2023 hanya sekitar 1,73%.

“Persentase itu mengalami penurunan dari 2,07% pada akhir Juni 2022 (yoy). BRI Finance memproyeksikan NPF tetap di bawah 2% pada akhir tahun 2023,” ujarnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement