Dengan coverage produk seluas itu, maka jangan heran bila Sopian bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp90 juta hingga Rp100 juta dalam sebulan, dari bisnis sablonnya tersebut.
"Persisnya, dari permintaan minimal dari sana (kliennya), itu nilainya Rp91 juta. Itu minimal, ya. Terus di luar itu kan kita juga terima orderan macem-macem dari yang lain. Mau kaos partai kek, packaging apa gitu. Selama masih bisa digarap, ya kenapa nggak. Hajar lah," tandas Sopian, sambil terkekeh.
Kupedes
Di tengah beragam lini bisnis yang digeluti, seperti juga para pengusaha pada umumnya, Sopian juga sempat mengalami kesulitan dalam hal permodalan. Hal tersebut lantaran bahan baku yang dibutuhkan, rata-rata hanya bisa dibeli dalam jumlah besar.
Karenanya, meski sempat bertahan dengan modal awal sebesar Rp25 juta dari uang pesangon yang didapat dari proses PHK, Sopian akhirnya merasa kesusahan juga untuk mengembangkan bisnisnya, seiring permodalan yang serba terbatas.
"Akhirnya di 2022, saya beranikan pinjam ke BRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk) Rp200 juta. Langsung di-ACC karena bisnis kan sudah jalan. Terus produksi saya rata-rata juga sesuai permintaan, jadi nggak ada risiko nggak laku," urai Sopian.