IDXChannel - Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD Bank DKI menjalin kerja sama dengan Bank Maluku-Maluku Utara. Hal itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terkait konsolidasi bank serta memperkuat kerja sama antar daerah.
Sebagai informasi, latar belakang kerja sama ini untuk menindaklanjuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Dilansir dari situs OJK, tujuan konsolidasi bank untuk mendorong penguatan permodalan Bank dan Konsolidasi Perbankan di Indonesia agar mendukung stabilitas dan pertumbuhan nasional.
Dengan konsolidasi bank umum, OJK berharap ada penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing industri perbankan nasional yang sangat diperlukan dalam menghadapi dinamika perekonomian serta teknologi informasi domestik dan global.
Dalam hal ini, Bank DKI bermaksud membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama Bank Maluku dan Maluku Utara (Bank Maluku Malut), sebagaimana telah tertuang dalam Buku Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) PT Bank DKI Tahun 2022-2024.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) yang disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Maluku Murad Ismail di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022). Anies mengapresiasi terwujudnya kembali sebuah realisasi kerja sama lintas daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga di masing-masing wilayah.
"Hari ini kami mendapatkan kehormatan dari Gubernur Maluku hadir bersama jajaran, dan juga pimpinan Bank Maluku dan Maluku Utara. Kami melakukan kerja sama ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan warga Jakarta maupun Maluku. Nanti ada banyak potensi yang bisa kita kembangkan langsung dari BUMD kita," kata Anies.
Anies juga membahas potensi kerja sama antar daerah ini dengan Maluku yakni dalam hal kebutuhan beras, ikan, pasokan daging, telur, di mana komoditas ini juga telah sering dilakukan dengan wilayah lainnya.
"Nah, dengan Maluku kita berharap bisa konkritkan juga dalam waktu dekat. Jadi kami ingin sampaikan rasa syukur alhamdulillah, gubernur sendiri menyempatkan untuk bisa hadir bersama di sini. Mudah-mudahan ini menjadi awalan yang baik untuk kerja sama Jakarta dan Maluku, baik G2G maupun P2P," ucap Anies.
Sementara itu, Murad Ismail beserta jajarannya merasa sangat terhormat karena realisasi kerja sama ini mampu diwujudkan. Di samping Pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB), Ia juga menjelaskan bahwa Maluku sangat kaya dengan potensi alamnya, termasuk potensi pariwisata.
"Kita bersyukur Gubernur Anies sangat memberikan perhatian kepada Maluku. Saya pun menilai ini adalah aksi nyata yang luar biasa. Kembali kepada kerja sama, banyak sekali potensi yang ada di Maluku yang bisa kita jual ke Jakarta. Jadi, kita bisa mengambil peluang ini untuk bagaimana hasil alam kita di Maluku bisa dipasarkan di Jakarta," pungkas Gubernur Murad.
Pemilihan Bank Maluku Malut didasari persamaan perspektif dalam konsep business matching antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, khususnya di bidang perikanan, tambang (nikel), gas, dan sumber daya alam lainnya. Adapun rencana pembentukan KUB ini juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem bisnis antara BUMD DKI Jakarta dengan Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
Penandatanganan kerja sama ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beserta jajarannya, jajaran Pemda Maluku, Direktur Eksekutif Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko; Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 1 Jakarta - Banten sekaligus Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK); Roberto Akyuwen.
Plt. Kepala BPBUMD, Fitria Rahadiani beserta jajaran; Komisaris Independen merangkap jabatan sebagai Plt. Komisaris Utama PT Bank DKI, Lukman Hakim, serta Komisaris PT Bank DKI, Edi Sumantri; Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy beserta jajaran serta Direksi, Manajemen dan Karyawan Bank DKI; serta jajaran Bank Maluku dan Maluku Utara.
(FRI)